Rabu, 13 Maret 2013

Penawaran Uang dan Harga (Pengantar Ekonomi 2)


PENAWARAN UANG DAN HARGA:
PANDANGAN KLASIK

Ahli-ahli ekonomi sebelum Keynes,terutama ahli-ahli ekonomi klasik, menumpukan analisis mereka kepada efek dari perubahan-perubahan penawaran uang keatas tingkat harga. Teori keuangan ini boleh dibedakan dalam dua
bentuk: yaitu teori kuantitas (quantity theory of money)  dan teori sisa tunai (cash balance theory). Dalam uraian yang akan dibuat, dengan nyata akan dapat dilihat bahwa kedua teori tersebut mempunyai bentuk yang berbeda. Akan tetapi pandangan poko teori tersebut adalah sama, yaitu: perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama persentasi nya dengan tingkat harga. Kenaikan penawaran uang akan menaikkan harga pada tingkat yang sama dan penurunan penawaran uang juga akan menurunkan harga pada tingkat yang sama. Pertambahan penawaran uang sebanyak  5 persen akan menaikkan harga pada tingkat 5 persen juga. Apabila tidak terdapat perubahan dalam penawaran uang, harga juga tidak berubah.

PERSAMAAN PERTUKARAN
Teori kuantitas uang biasanya diterangkan dengan menggunakan persamaan pertukaran. Persamaan tersebut dinyatakan sebagai berikut:
                        MV = PT
Di mana M adalah penawaran uang, V adalah laju peredaran uang, P adalah tingkat harga dan T adalah jumlah barang-barang dan jasa yang diperjualbelikan dalam perekonomian.
            Di dalam persamaan tersebut M diartikan sebagai penawaran uang dalam pengertian yang sempit (M1). Ini berarti M sama dengan mata uang dalam edaran tambah uang bank atau uang giral. Besarnya V ditentukan oleh keseringan uang yang tersedia berpindah tangan dalam masyarakat dalam suatu tahun tertentu. Apabila penawaran uang digunakan sebanyak lima kali untuk transaksi dalam setahun maka nilai V adalah lima. Tingkat harga, atau P, memberikan gambaran tentang indeks harga atau tingkat harga umum dalam ekonomi tersebut. Adalah tidak mungkin  untuk menunjukkan tingkat perubahan harga dari berbagai macam barang karena dalam perekonomian terdapat beribu barang dengan tingkat perubahan harga yang berbeda. Oleh karena itu dalam persamaan yang sederhana di atas yang diperhatikan hanyalah perubahan dalam indeks harga. Perubahan ini menggambarkan perubahan rata-rata tingkat harga dalam perekonomian.
            Jumlah harga dalam ekonomi, yaitu T, mempunyai arti berikut:
i.              ia adalah nilai fiskal dan bukan nilai uang, dan
ii.            ia meliputi barang-barang jadi maupun barang setengah jadi
Oleh karena itu PT tidak sama nilainya dengan pendapatan nasional. Nilai PT lebih besar dari pendapatan nasional karena ia meliputi pula nilai transaksi barang-barang setengah jadi. Dalam uraian mengenai pendapatan nasional telah dijelaskan bahwa pendapatan nasional adalah nilai barang-barang jadi yang diproduksi dalam suatu negara pada satu tahun tertentu.
            Teori kuantitas uang adakalanya dinyatakan dengan menggunakan persmaan berikut:
                        MV = Y
di  mana  M adalah penawaran uang, dan V, adalah laju peredaran uang yang dibelanjakan untuk membeli barang-barang jadi saja, dan Y adalah pendapatan nasional. Nilai Y adalah sama dengan tingkat harga dikalikan dengan jumlah barang-barang jadi yang diperjualbelikan. Dengan demikian Y adalah lebih kecil dari PT. Sebagai akibat dari keadaan ini maka V, adalah lebih kecil dari V.
TEORI KUANTITAS UANG
Pandangan dari teori kuantitas uang dapat diringkas sebagai berikut: perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama tingkatnya ke atas harga-harga, dan perubahan kedua variabel tersebut adalah ke arah yang sama. Apabila penawaran uang bertambah sebanyak lima persen, maka harga bertambah sebanyak lima persen dan apabila penawara uang berkurang sebanyak lima persen maka harga-harga juga akan berkurang sebanyak lima persen.
Asumsi dan Pandangan Teori Kuantitas
Teori kuantitas uang dikemukakan oleh Irving Fisher, seorang ahli ekonomi amerika yang tergolong dalam golongan ahli-ahli ekonomi klasik. Pandangan teori kuantitas didasarkan kepada dua asumsi berikut:
1.            Laju peredaran uang, atau V, adalah tetap. Menurut ahli-ahli ekonomi klasik kelajuan peredaran uang tergantung kepada beberapa faktor teknikal seperti sistem pembayaran gaji, ciri-ciri kegiatan perdagangan, efisiensi sistem pengangkutan dan kepadatan penduduk. Faktor-faktor ini tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu pendek, dan oleh karena itu cara-cara masyarakat untuk menggunakan uang dan berbelanja tidak berubah.

2.         Kesempatan kerja  penuh selalu tercapai dalam ekonomi. Oleh karena itu jumlah barang-barang adalah tetap dan tidak dapat ditambah. Di samping itu penawaran tidak akan pernah kurang dari produksi barang pada kesempatan kerja penuh oleh karena, sesuai dengan Rumusan Say, setiap barang yang dikeluarkan akan dibeli masyarakat (supply creates its own demand). Maka untuk memaksimumkan untung mereka akan selalu memproduksi barang pada tingkat kesempatan kerja penuh. Ini berarti T adalah tetap jumlahnya, ia tidak bertambah maupun berkurang.

KRITIK-KRITIK TERHADAP TEORI kuantitas UANG
Sampai dengan sampai saat ini pandangan-pandangan pokok teori kuantitas uang masih mendapat dukungan yang kuat dari sekelompok ahli-ahli ekonomi. Ahli-ahli ekonomi modern yang mendukung teori kuantitas uang dikenal sebagai golongan monetaris.  Mereka berpendapat bahwa pemerintah perlu mengatur penawaran uang agar inflasi dapat dihindari dan perekonomian dapat berkembang dengan kuat. Berdasarkan pada keyakinan ini golongan monetaris berpendapat bahwa kebijakan moneter adalah alat yang paling efektif untuk mengendalikan kegiatan ekonomi. Segolongan ahli-ahli ekonomi lainnya, yang dinamakan keynesian, karena mereka mendukung pandangan Keynes, memiliki pandangan yang berbeda. Mereka melihat bahwa teori kuantitas mengandung beberapa kelemahan dan tidak dapat memberikan penjelasan yang baik tentang sifat-sifat hubungan di antara penawaran uang dan tingkat harga dan kegiatan ekonomi Negara. Kritik-kritik utama yang dikemukakan terhadap teori kuantitas dijelaskan di bawah ini.
1. Pemisalan bahwa T adalah tetap kurang tepat. asumsi ini erat hubungannya dengan keyakinan bahwa perekonomian selalu mencapai tingkat kesempatan kerja penuh. Karena ahli-ahli ekonomi Klasik berpendapat kesempatan kerja penuh selalu tercapai maka berikutnya mereka berpendapat bahwa jumlah barang-barang dalam perekonomian tak bisa ditambah, maka T tetap. Golongan keynesian berpendapat bahwa kesempatan kerja penuh tidak selalu dicapai; yang banyak terjadi adalah kegiatan ekonomi yang tidak menggunakan faktor-faktor produksi secara penuh dan menyebabkan pengangguran. Karena karena itu jumlah barang-barang (T) masih bisa ditambah.
2. Laju peredaran uang tidak selalu tetap dalam jangka pendek dan jangka panjang. Di samping faktor-faktor yang disebutkan oleh ahli-ahli ekonomi klasik,banyak lagi faktor-faktor lain yang mempengaruhi kelajuan peredaran uang. Inflasi menyebabkan orang lebih suka berbelanja sekarang dari di masa yang akan datang; maka peredaran uang bertambah cepat. . Dalam jangka panjang, kemajuan dan perkembangan lembaga keuangan mengurangi sisa uang tunai dan mempercepat peredaran uang. Dengan demikian terdapat faktor-faktor penting dalam jangka pendek dan jangka panjang yang akan mempengaruhi dan bisa mengubah laju peredaran uang.
3. Hubungan antara penawaran uang dan harga lebih rumit dari yang dijelaskan oleh teori kuantitas. Apabila ekonomi menghadapi masalah pengangguran, persamaan MV = PT tidak dapat digunakan untuk menerangkan bagaimana perubahan penawaran uang akan mempengaruhi harga dan jumlah dan jumlah produksi barang dan jasa. Apakah harga tetap dan jumlah produksi bertambah mengikuti pertambahan penawaran uang? Apakah P dan T akan bertambah? Atau apakah T tetap tidak berubah dan P bertambah? Jawaban mana dari ketiga pertanyaan ini, tidak dijelaskan oleh teori kuantitas.
4. Teori kuantitas hanya memperhatikan fungsi uang sebagai alat untuk mengefisienkan kegiatan tukar-menukar dan transaksi dengan menggunakan uang. Dalam persamaan MV = PT, masyarakat dianggap menggunakan uang untuk tujuan membiayai transaksi saja. Berdasarkan persamaan MV = PT, harga-harga akan tetap stabil apabila kenaikan T sebanyak 5 persen diikuti oleh perubahan M sebanyak 5 persen juga. Ini menunjukkan persamaan MV = PT  menganggap bahwa uang hanya digunakan untuk tujuan transaksi jual beli barang. Dalam teori Keynes uang digunakan juga untuk tujuan berjaga-jaga dan spekulasi.
5. Teori kuantitas mengabaikan efek perubahan penawaran uang ke atas suku bunga.Dalam teori kuantitas tidak diperhatikan efek perubahan dari penawaran uang ke atas suku bunga. Ini di sebabkan karena dalam teori klasik , suku bunga ditentukan oleh penawaran tabungan dan permintaan tabungan untuk investasi. Oleh sebab itu mereka berpendapat bahwa penawaran uang tidak mempengaruhi suku bunga. Pandangan golongan Keynesian adalah berbeda. Menurut golongan Keynesian penawaran uang mempengaruhi suku bunga.

1 komentar: