I. Pendahuluan
1. Latar
Belakang
Kegiatan
pertama dalam manajemen kepegawaian adalah mendapatkan orang-orang
untuk mengisi organisasi . Dalam organsiasi yang besar untuk mendapatkan
orang –orang itu pada umumnya diserahkan kepada ahli, yaitu seksi penerimaan
pegawai dari bagian kepegawaian. Dalam organisasi yang
kecil, tiap pemimpin dapat melakukan sendiri penarikan tenaga kerja, seleksi dan penempatan tanpa bantuan ahli.
kecil, tiap pemimpin dapat melakukan sendiri penarikan tenaga kerja, seleksi dan penempatan tanpa bantuan ahli.
Ada langkah penting yang harus dilakukan sebelum
penarikan tenaga kerja yakni menentukan jenis atau kualitas pegawai yang
diinginkan untuk masing-masing jabatan dan rincian mengenai jumlahnya nanti
akan diserahi masing-masing jabatan itu. Jadi langkah pertama dalam
manejemen kepegawaian adalah mendapatkan orang-orang yanp tepat, baik
mengenai kualitas maupun mengenai kuantitasnya.
Metode yang lazim dipergunakan untuk menentukan jenis
atau kualitas tenaga kerja yang diperlukan disebut job analysis (analisa jabatan).
-Rumusan Masalah
Seorang pemimpin dalam suatu perusahaan, harus mampu
menempatkan orang sesuai dengan dengan kemampuannya, sehingga
berlaku istilah “ The raigh man on the raigh place” . untuk itu seorang
pemimpin harus mampu memahami beberapa hal yang bersangkut paut dengan analisis
jabatan, sehingga seorang pemimpin dalam menempatkan orang tidak salah .
Persoalannya tidak semua orang mampu melakukan analisa pekerjaan. oleh Karena
itu pada makalah ini akan dicoba diurai beberapa hal yang bersangkut paut
dengan analisa pekerjaan yaitu :
- Apa Pengertian Analisis Pekerjaan
- Apa Tujuan analisis pekerjaan
- Bagaimana Langkah-langkah utama dalam analisis pekerjaan
- Apa saja Jenis analisis pekerjaan
- Apa itu Klasifikasi pekerjaan ( job classification)
2. Tujuan
Ada beberapa hal yang bersangkut paut dengan job analysis (analisa jabatan) yang
sangat penting diperhatikan bagi seorang pemimpin dalam menempatkan sesorang
pada pekerjaan tertentu. Untuk itu pada makalah ini akan dibahas
beberapa hal yang bersangkutan dengan analisa pekerjaan , yaitu:
- Pengertian Analisis Pekerjaan
- Tujuan analisis pekerjaan
- Langkah-langkah utama dalam analisis pekerjaan
- Jenis analisis pekerjaan
- Klasifikasi pekerjaan ( job classification)
3.Pembahasan
Analisis jabatan
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).
Menurut Hasibuan (2007: 10) pengertian MSDM adalah sebagai berikut: “Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga
kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat”.
Sedangkan Sofyandi
(2003: 6) mengemukakan definisi manajemen sumber daya manusia sebagai berikut:
Manajemen SDM
didefinisikan sebagai suatu strategi dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen
yaitu planning,
organizing, leading & controling, dalam setiap aktivitas/fungsi
operasional SDM mulai dari proses penarikan, seleksi, pelatihan dan
pengembangan, penempatan yang meliputi promosi, demosi, & transfer,
penilaian kinerja, pemberian kompensasi, hubungan industrial, hingga pemutusan
hubungan kerja, yang ditujukan bagi peningkatan kontribusi produktif dari SDM
organisasi terhadap pencapaian tujuan organisasi secara lebih efektif dan
efisien.
Dari pendapat para
ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan
seluruh kegiatan mengelola sumber daya manusia, yang diawali dari upaya
mendapatkan SDM yang kompeten sampai dengan pemberhentian. Adapun tujuannya
adalah agar SDM tersebut dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam rangka
mencapai tujuan organisasi.
Karena itu dalam hal perekrutsn pegawai diperlukan
suatu analisa agar pegawai yang diterima dapat bekerja dengan baik karena
ditempatkan ditempat yang tepat. Menurut Moekijat,1) bahwa Job
analysis terdiri dari 2 perkataan yaitu job dan analyisis. Job ada yang
menerjemahkan tugas , ada pula yang menerjemahan pekerjaan,
sedangkan analysis berasal dari kata analyse yang berarti
memisah-misahkan atau menguraikan. Dalam job analysis berarti kita
memisah-misahkan job (jabatan) menjadi bagian-bagian job yang disebut task
(bagian atau unsur jabatan). Sedangkan menurut Ike Kusdiyah Rachmawati2)
bahwa “ analisis Jabatan adalah prosedur untuk menetapkan tugas dan tuntutan
keterampilan dari suatu jabatan dan orang macam apa yang akan dipekerjakan.
Selanjutnya menurut Mariot Tua Efendi Hariandja3) bahwa job analysis
adalah usaha untuk mengcari tahu tentang jabatan atau pekerjaan yang bekaitan
dengan tugas-tugas dilakukan dalam jabatan tersebut. Sedangkan
menurut Faustino Cardoso Gomes 4) Analisa pekerjaan adalah proses
pengumpulan informasi mengenai suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
pekerja yang dilaksanakan dengan cara mengamati atau mengadakan interview
terhadap pekerja dengan bukti-bukti yang dari supervisor.Jadi job analysis atau
analisa pekerjaan adalah proses yang dilakukan untuk menentukan siapa
yang cocok untuk dipekerjakan pada suatu pekerjaan.
Untuk membantu
organisasi mencapai tujuannya, diperlukan sumber daya manusia yang tepat, yang
memiliki kemampuan sesuai dengan beban tugas yang harus dilaksanakan supaya
tugasnya dilaksanakan secara efektif dan efisien. Definisi jabatan menurut
Wursanto (1991: 39) adalah sebagai berikut: ”Jabatan diartikan sebagai
kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang
pegawai dalam susunan suatu organisasi.”
Jabatan berkaitan
dengan serangkaian pekerjaan yang akan dilakukan dan persyaratan yang
diperlukan untuk melakukan tugas tersebut dan kondisi lingkungan di mana
pekerjaan tersebut dilakukan. Data yang dikumpulkan secara lebih rinci meliputi
tugas-tugas (duties),
tanggung jawab (responsibility),
kemampuan manusia (human
ability), dan standar unjuk kerja (performance standard).
Istilah analisis
adalah terjemahan dari kata to
analyze yang berarti ”menguraikan”. Jadi analisis jabatan berarti
menguraikan suatu jabatan menjadi beberapa tugas (task).
Definisi analisis
jabatan menurut Hariandja (2007: 48) adalah sebagai berikut: ”Analisis jabatan
adalah usaha untuk mencari tahu tentang jabatan atau pekerjaan yang berkaitan
dengan tugas-tugas yang dilakukan dalam jabatan tersebut.” Sedangkan menurut
Irawan, dkk. (1997: 46): ”Analisis jabatan merupakan informasi tertulis
mengenai pekerjaan-pekerjaan apa yang harus dikerjakan oleh pegawai dalam suatu
perusahaan agar tujuan tercapai”.
Sementara itu
analisis jabatan menurut Sofyandi (2008: 90) adalah sebagai berikut:
Analisis jabatan (job analysis)
merupakan suatu proses yang sistematik untuk mengetahui mengenai isi dari suatu
jabatan (job
content)
yang meliputi tugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan, tanggung jawab, kewenangan, dan
kondisi kerja, dan mengenai syarat-syarat kualifikasi yang dibutuhkan (job requirements)
seperti pendidikan, keahlian, kemampuan, pengalaman kerja, dan lain-lain, agar
seseorang dapat menjalankan tugas-tugas dalam suatu jabatan dengan baik.
Schuler (Yuniarsih
dan Suwatno, 2008: 98) berpendapat sebagai berikut: ’Job analysis is the process of
describing and recording aspects of jobs,… the purposes of a job, its major
duties or activities, and the conditions under which the job is performed.’
Pynes (2004: 147)
memberikan pendapat mengenai analisis jabatan sebagai berikut: “A job analysis is a systematic
process of collecting data for determining the knowledge, skills, abilities,
and other characteristics (KSAOCs) required to successfully perform a job and
to make judgements about the nature of a specific job”.
Dari
definisi-definisi mengenai analisis jabatan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
analisis jabatan merupakan upaya untuk mendapatkan informasi mengenai suatu
jabatan dan syarat-syarat yang diperlukan untuk dapat memegang jabatan tersebut
dengan baik. Dari pengertian-pengertian tersebut, terlihat bahwa analisis
jabatan merupakan suatu proses yang sangat penting dalam MSDM. Melalui analisis
jabatan, akan diketahui berapa posisi/jabatan yang seharusnya ada dalam suatu
organisasi dan kemampuan apa yang dibutuhkan oleh pemegang jabatan.
Analisa
jabatan adalah suatu kegiatan untuk mencatat, mempelajari dan menyimpulkan
keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang berhubungan dengan masing-masing
JABATAN secara sistematis dan teratur, yaitu :
Apa yang
dilakukan pekerja pada jabatan tersebut
Apa
wewenang dan tanggung jawabnya
Mengapa
pekerjaan tersebut harus dilakukan
Bagaimana
cara melakukannya
Alat-alat dan bahan-bahan
yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaannya . Besarnya upah dan lamanya jam
bekerja
Pendidikan, pengalaman dan
latihan yang dibutuhkan
Keterampilan, sikap dan
kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dan lain-lain
- Peran Analisis Jabatan (job
analysis)
Suatu pengetahuan yang eksplisit dan terperinci
mengenai setiap jabatan sangatlah diperlukan, antara lain untuk keperluan :
Rekrutmen, seleksi dan penempatan tenaga kerja Menentukan besarnya upah
Merancang jalur karir pekerja / pegawai Menetapkan beban kerja yang pantas dan
adil Merancang program pendidikan dan pelatihan yang efektif Selain memberikan
manfaat bagi organisasi, analisa jabatan juga bermanfaat bagi pegawai untuk
mencapai tujuan-tujuan pribadinya. Dengan ditempatkan pada jabatan yang sesuai
dengan kualifikasi yang ia miliki, berarti para pegawai tersebut telah
diberikan kesempatan untuk mengembangkan dirinya dan merealisasikan potensinya
seoptimal mungkin.
-Tujuan Job
Analyisis
Analisis pekerjaan dilakukan dengan berbagai tujuan,
baik disektor publik maupun sektor swasta , menurut Faustino Cardoso Gome,
bahwa ada 12 macam tujuan dari analisis pekerjaan, diantaranya adalah:
- Job description, yaitu berisi informasi pengidentifkasian pekerjaan , riwayat pekerjaan , kewajiban pekerjaan dan pertanggunjawaban, sepefisikasi pekerjaan atau informasi mengenai standar pekerjaan.
- Job classification, yaitu penyusunan pekerjaan-pekerjaan ke dalam klas-klas, kelompok- kelompok atau jenis-jenis berdasarkan rencana sistimatika tertentu.
- Job Evaluation suatu prosedur pengklasifikasin pekerjaan berdasarkan kegunaan maisng-masing di dalam organisasi dan pasar tenga kerja luar yang terkait.
- Job desaing restructuring, meliput usaha-usaha untuk merelokasi dan merestrukturilsasilkan kegiatan-kegiatan pekerjaan ke dalam berbagai kelompok.
- Personil requirement /specifications berupa penyusunan persyaratan –persyaratan atau sepesifikasi tertentu bagi suatu pekerjaan, seperti pengetahuan keterampilan, ketangkasan, sifat-sifat dan cirri-ciri yang diperlukan bagi keberhasilan pelaksanaan suatu pekerjaan .
- Performance appraisal, ini merupakan suatu penilaian sistimatis yang dilakukan oleh para supervisor terhadap performansi pekerjaan dari para pekerja. Tujuan penting dari pada penilaian perpormasi ini adalah dengan maksud mempengaruhi performansi para pekerja melalui keputusan-keputusan adimistrasi seperti promosi, pmberhentian sementara (lay off), pemindahan ( transfer), kenaikan gaji, memberi informasi kepada pekerja tentang kemanpuan-kemanpuan dan kekurangan-kekurangan yang berkaitan dengan pekerjaan masing-masing.
- Worker training, untuk tujuan-tujuan pelatihan . Pelatiahn adalah proses sistemati yang sengaja dirancang dan dilakukan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tertentu.
- Worker mobility, untuk tujuan mobilitas pekerja (karir) yaitu dinamika masuk keluarnya seorang dalam posisi-posisi pekerjaan –pekerjaan dan okupasi-okupasi tertentu.
- Efficinecy. Ini mencakup penggabungan proses kerja yang optimal dan rancangan keamanan dari peralatan dan fasilitas fisik lainnya dengan refrensi tertentu pada kegiatan-kegiatan kerja, termasuk prosedur-prosedur kerja, susunan kerja dan standar kerja.
- Safety. Sama dengan efisiensi, tapi perhatiannya lebih diarahkan pada identifikasi dan peniadaan perilaku-perilaku kerja yang tidak aman, kondisi-kondisi fisik dan kondisi lingkungan.
- Human resource planning. Ini meliputi kegiatan antisipatif dan reaktif melalui suatu organisasi untuk memastikan bahwa organisasi tersebut masih memiliki dan akan terus menerus memiliki jumlah dan macam orang yang tepat pada tempat yang tepat.
- Legal/quasi legal reqruitments , aturan-aturan dan ketentuanketentuan lainnya yang berkaitan dengan organisasi.
Sedangkan menurut Marihot Tua Efendi Hariandja, bahwa
fungsi dari analisa pekerjaan adalah untuk menjadi landasan, untuk mencocokkan
pekerjaan dengan petugas , untuk mengetahui beban kerja yang dilakukan,
untuk mengetahui kemungkinan hambatan yang ditemui para pelaksana dan menjadi
landasan dalam pelaksanaan keseluruhan kegiatan MSDM dalam upaya memenuhi
fungsinya.
Hasil
Analisa Jabatan ini akan memberikan gambaran tentang tugas dan tanggung jawab
setiap pekerja. Pemakaian atau kegunaan Analisa Jabatan pada umumnya digunakan
untuk:
1.
Kelembagaan (Organisasi Dan Perancang Jabatan ) a. Penyusunan organisasi baru
b. Penyempumaan organisasi yang sekarang c. Peninjauan kembali alokasi tugas,
wewenang dan tanggungjawab tiap jabatan.
2.
Kepegawaian a. Rekrutmen seleksi/penempatan b. Penilaian jabatan (Evaluasi
jabatan) c. Penyusunanjenjang karir (Career Planning) d. Mutasi/promosi/rotasi
(kaitannya erat dengan c) e. Program pelatihan.
3.
Ketatalaksanaan a. Tata laksana b. Tata kerja/prosedur Jadi sebenarnya yang
dimanfaatkan dari suatu kegiatan analisis jabatan untuk hal atau
kegiatan-kegiatan yang disebut dalam 1,2 dan 3 adalah hasil yang diperoleh dari
proses analisis Jabatan. Hasil tersebut tiada lain dari data-data jabatan yang
kemudian di susun secara sistematis dan terorganisir menjadi informasi jabatan.
Uraian tentang informasi jabatan ini biasanya disebut uraian jabatan (Job
Description).
-Nilai Strategis Job Analysis
Rekrutmen
|
Untuk
memahami secara benar apa tuntutan jabatan yang diperlukan sehingga lebih
mudah mencari atau menilai jenis orang yang bagaimana yang sesuai memegang
jabatan tersebut
|
Pelatihan
|
Untuk
menentukan jenis pelatihan apa yang membantu pemegang jabatannya agar lebih
baik dalam melaksanakan tugas-tugasnya
|
Asssement
|
Untuk
mengukur prestasi dan kompetensi kerja pekerja saat ini
|
Perencanaan
Karir
|
Untuk menata
jabatan-jabatan yang ada agar setiap pemegang jabatan saat ini mempunyai arah
yang jelas ( minat dan kompetensinya) dalam meniti karir dimasa mendatang
|
Perencanaan
Organisasi
|
Untuk
menyusun perencanaan pengembangan organisasi yang ada saat ini dalam
menghadapi tantangan dan tuntutan organisasi yang baik dari segi internal
maupun eksternal
|
Evaluasi
Jabatan
|
Untuk menilai
/ memberi bobot suatu jabatan dibandingkan dengan jabatan lainnya
|
Performance
Appraisal
|
Untuk menjadi
pedoman bagi atasan menilai kinerja bawahannya
|
-Jenis-jenis Job
Analysis
Menurut Faustino Cardiso gomes, bahwa terdapat dua
jenis analisis pekerjaan yakni analisis pekerjaan tradisionil dan analisis
pekerjaan yang berorientasikan hasil , selanjutnya beliau menjelaskan bahwa
analisis pekerjaan tradisional hanya mencari informasi sekitar tiga aspek yaitu
tanggung jawab, kewajiban-kewajiban umum dari seorang yang sedang memegang
suatu kedudukan dan kualifikasi-kualifikasi yang diterima sebagai suatu
kelayakan. Sedangkan analisis pekerjaan berorientasikan hasil berasumsi
bahwa uraian pekerjaan akan menjadi lebih bermanfaat jika uraian pekerjaan
tersebut menperjelas harapan – harapan organisasi kepada para pekerja dan
keterkaitan antara tugas-tugas , standar-standar, kecakapan-kecakapan dan
kualifikasi minmal , oleh karena itu analisis pekerjaan yang berorientasi hasil
memuat keterangan-keterangan yang berkisar pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut :
- Tasks, yaitu perilaku-perilaku , kewajiban-kewajiban atau fungsi-fungsi apa yang penting bagi suatu pekerjaan.
- Conditions, yakni bagaimana sifat dasar yang diperlukan agar pekerjaan terlaksana, biasanya mudah atau sulit,? petunjuk-petunjuk apa atau instruksi-instruksi supervisor apa yang tersedia untuk membantu pekerja dalam melaksanakan suatu tugas tertentu.
- Standars yakni harapan-harapan performasi obyektif apa yang diberikan pada setiap tugas yang dituangkan menurut ketentuan standar kuantitas, kualitas atau ketepatan waktu yang benar-benar dikaitkan dengan tujuan organisasi.
- SKAS (skils, knowledges, and abilities), kecakapan-keccakapan apa, pengetahuan dan kemampuan apa yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap tugas pada standar minimal yang diterima?
- Qualifications, yakni pendidikan dan pengalaman bagaimana serta kualifikasi-kualifikasi lain yang bagaimana dibutuhkan untuk memastikan bahwa pekerja mempunyai SKAs yang diperlukan bagi pelaksanaan tugas.
- Klasifikasi pekerjaan ( job classification)
Menurut Faustino Cadoso Gomes, bahwa klasifikasi
pekerjaan merupakan proses pengkategorisasian kedudukan sesuai dengan jenis
kerja yang dilakukan, jenis kecakapan yang dibutuhkan , atau faktor lainnya
yang berkaitan dengan kerja, selanjutnya Fautino mengatakan bahawa Klasifikasi
memudahkan analisa pekerjaan karena klasifikasi berarti uraian pekerjaan, dan
standar kualifikasi yang dibakukan dan dapat dirumuskan untuk sekumpulan
kdedudukan yang sangat mirip sesuai dengan tugas-tugasnya dan
kualifikasi-kualifikasi untuk pembenaran keadaanya seperti yang ditetapkan
dalam uraian pekerjaan.
Sistem klasifikasi untuk semua pekerjaan , baik
sektor publik maupun swasta,di dasarkan pada beberapa faktor ,
yaitu :
a) Masukan informasi ,
yaitu dimana dan bagaimana sipekerja memperoleh informasi yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan.
b) Proses-proses mental
yaitu pertimbangan apa yang ditekankan dalam pembuatan keputusan, prencanaan
dan aktivitas-aktivitas proses informasi apa yang dilibatkan dalam pelaksanaan
pekerjaan
c) Output
pekerjaan, yaitu aktivitas-aktivitas fisik apa yang dilakukan oleh para pekerja
dan alat-alat apa yang dipakai oleh para pekerja.
d) Relasi dengan orang,
yakni relasi dengan orang lain yang bagaimana yang dituntut dalam pelaksanaan
pekerjaan.
e) Konteks pekerjaan
yaitu dalam konteks fisik dan social apa pekerjaan dilaksanakan?
f) Metode-metode
kerja yaitu metode-metode atau teknik-teknik apa yang digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan tersebut.
g) Ciri-ciri pekerja
yaitu cirri-ciri kepribadian atau kemampuan kemampuan apa yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan pekerjaan?.
Untuk organisasi publik, umumnya pengelompokkan
pekerjaan ke dalam berbagai kategori bergantung pada tingkat pemerintahanyanya.
-Dalam melaksanakankan Job analysis ada beberapa
prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan,
yaitu:
- Proses analisis jabatan dilakukan untuk memahami tanggung jawab pada setiap jabatan dan kontribusi hasil jabatan tersebut terhadap pencapaian hasil atau tujuan organisasi.
- Objek dari kegiatan analisis ini adalah jabatan, bukanlah si pemegang jabatan yang memangku jabatan tersebut. Meskipun data diperoleh dari si pemegang jabatan (incumbent) melalui pengamatan, wawancara atau pun kuesioner/angket, produk yang menjadi hasil analisis jabatan adalah berupa uraian jabatan (job description) atau spesifikasi jabatan (specifications of the job), bukan suatu uraian tentang orang (description of the person).
- Jabatan yang akan dideskripsikan kedalam uraian jabatan merupakan jabatan yang sesuai dengan struktur organisasi pada saat ini.
-Pelaksanaan Job Analysis
Analisis
jabatan pada dasarnya adalah suatu proses pengumpulan, penelitian, penguraian
data jabatan yang tahapannya sebagai berikut:
1. Tahap
persiapan dan perencanaan
2. Tahap
pengumpulan data.
3. Tahap
pengolahan data
Selanjutnya
setiap tahap pelaksanaan dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahap
persiapan dan perencanaan Pada tahap ini beberapa kegiatan yang dilakukan
adalah:
a.
Penegasan kembali struktur organisasi yang akan menjadi pegangan bagi proses
selanjutnya termasuk nama-nama jabatan dan tempatnya.
b.
lnventarisasi jabatan yang ada di setiap unit kerja yang ada dan di susun
berdasarkan hierarki dan di beri kode identifikasi.
c.
Menetapkan metode pengumpulan data yang akan digunakan dan menyiapkan alat dan
sama yang diperlukan ( formulir dll. )
d.
Membentuk team pelaksana analisis dan menjelaskan tentang metode yang akan
digunakan.
e.
Komunikasi/penjelasan oleh pimpinan perusahaan kepada semua pimpinan unit kerja
dan semua karyawan tentang maksud dan tujuan analisis jabatan yang akan
dilaksanakan. Hal ini dilaksanakan untuk mencegah terjadinya salah pengertian
dan timbulnya persepsi dan harapan yang keliru.
2. Tahap
Pengumpulan Data Pengumpulan data jabatan dapat dilakukan dengan melalui beberapa
cara:
a. Metode
Observasi dan Wawancara Metode observasi berarti pelaksana analisis jabatan
mengamati secara langsung di tempat bagaimana tugas pekerjaan dilaksanakan dan
mencatatnya untuk di olahnya menjadi informasi. Sedangkan dalam metode wawancara
petugas analisis mewawancarai langsung pemegang jabatan dengan mengajukan
pertanyaan yang di siapkan lebih dulu dan mencatat jawabannya untuk diolah
menjadi informasi yang di perlukan.
b. Metode
Kuesioner ( Daftar Pertanyaan ) Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran
daftar pertanyaan kepada semua karyawan untuk di isi. Daftar pertanyaan itu
bisa bersifat "terbuka" (Open ended) artinya, penjawab harus
memberikan jawaban menurut kehendaknya sendiri dengan caranya sendiri, tidak
dibatasi. Bila daftar pertanyaan itu bersifat "tertutup" (Closed),
maka pertanyaan sudah dibuat sedemikian rupa sehingga penjawab tinggal menjawab
ya/tidak, atau benar/salah.
c. Metode
Studi Referensi Metode ini mengandalkan pada pengetahuan dan "ahli",
rujukan yang ada dan perbandingan dengan organisasi lain. Metode ini jarang
digunakan.
d. Metode
Kombinasi Metode int berarti menggunakan beberapa metode di atas sekaligus.
Metode observasi di tempat dapat diadakan untuk jabatan atau posisi yang
khusus. Observasi dapat mengungkapkan hal-hal yang tidak dapat diuraikan secara
tertulis seperti kondisi kerja, arus kerja, proses, keterampilan yang
dibutuhkan dan perajatan yang digunakan. Metode wawancara dilakukan mengingat
tidak semua jabatan dapat dianalisis secara tertulis. Jabatan seperti: jabatan
teknis, profesional, kepengawasan dan eksekutif sebaik-nya dikaji melalui
wawancara atas pemegang jabatan yang bersangkutan. Metode daftar pertanyaan
pada umumnya kurang berhasil, karena tidak semua karyawan telah mengisi
formulir atau dapat membaca dan menulis dengan baik. Setiap kategori karyawan
harus diberi kuisioner tersendiri dengan gaya bahasa khusus guna mencegah
kesalahpahaman dalam penafsiran. Metode studi referensi misalnya dapat
dilakukan dengan menganalisis buku catatan harian untuk mendapatkan informasi
tentang suatu jabatan atau posist. Tetapi metode ini agak sulit dilakukan
karena tidak semua catatan harian berguna, karena si penulis tidak merumuskan
kegiatan yang sebenarnya. Juga masih banyak pekerjaan yang tidak membiasakan
diri membuat catatan harian seperti pesuruh atau mekanik.
3. Tahap Pengo]ahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilakukan pengolahan data yaitu:
a. Menentukan faktor-faktor
dari penilaian jabatan.
b. Menentukan bobot nilai
dari setiap factor.
c. Analisa hasil interview
dan kuisioner yang telah di isi.
d. Analisa persyaratan
jabatan.
e. Menyusun uraian jabatan.
f. Melakukan pola penilaian
jabatan sebagai dasar dari penentuan sistem personalia lainnya
g. Mempersiapkan
rekomendasi bagi perencanaan tenaga kerja, pola pengadaan, seleksi dan
penempatan pegawai; penilaian karya pegawai ; sistem pemberian balas jasa ;
pelatihan dan pengembangan pegawai, sistem dan prosedur administrasi
kepegawaian.
Informasi yang diperoleh dari Analisa Jabatan ini
dapat digolongkan dalam beberapa butir berikut:
1. Nama
jabatan, lokasi kerja, range upah
2.
Hubungan kerja dan posisi dalam organisasi
3.
Tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab yang dibebankan pada pemangku jabatan.
4.
Peralatan dan bahan yang digunakan.K
5.
Kondisi lingkungan tempat kerja dan resiko kerja.
6.
Persyaratan fisik, mental, pengetahuan, pendidikan dan lain-lain Analisa
jabatan dilakukan terutama untuk menyelidiki fungsi, peranan dan tanggung jawab
sesuatu jabatan.
-Hasil Job Analysis mencakup 2 elemen, yaitu :
· Uraian Jabatan (Job
Description).
· Spesifikasi Jabatan (Job
Spesification) atau Persyaratan Jabatan (Job Requirement)
Uraian Jabatan (Job
Description)
Uraian
jabatan adalah suatu catatan yang sistematis tentang tugas dan tanggung jawab
suatu jabatan tertentu, yang ditulis berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Penyusunan uraian jabatan ini adalah sangat penting, terutama untuk
menghindarkan terjadinya perbedaan pengertian, untuk menghindari terjadinya
pekerjaan rangkap, serta untuk mengetahui batas-batas tanggung jawab dan
wewenang masing-masing jabatan. Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam Uraian
Jabatan pada umumnya meliputi:
1.
Identifikasi Jabatan, yang berisi informasi tentang nama jabatan, bagian dan
nomor kode jabatan dalam suatu perusahaan.
2.
lkhtisar Jabatan, yang berisi penjelasan singkat tentang jabatan tersebut; yang
juga memberikan suatu definisi singkat yang berguna sebagai tambahan atas
informasi pada identifikasi jabatan, apabila nama jabatan tidak cukup jelas.
3.
Tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Bagian ini adalah merupakan inti dari
Uraian Jahatan dan merupakan bagian yang paling sulit untuk dituliskan secara
tepat. Untuk itu, bisa dimulai menyusunnya dengan mencoba menjawab
pertanyaan-pertanyaan tentang apa dan mengapa suatu pekerjaan dilaksanakan, dan
bagaimana cara melaksanakannya.
4.
Pengawasan yang harus dilakukan dan yang diterima. Bagian ini menjelaskan
nama-nama jabatan yang ada diatas dan di bawah jabatan ini, dan tingkat
pengawasan yang terlibat.
5.
Hubungan dengan jabatan lain. Bagian ini menjelaskan hubungan vertikal dan
horizontal jabatan ini dengan jabatan-jabatan lainnya dalam hubungannya dengan
jalur promosi, aliran serta prosedur kerja.
6. Mesin,
peralatan dan bahan-bahan yang digunakan.
7. Kondisi
kerja, yang menjelaskan tentang kondisi fisik lingkungan kerja dari suatu
jabatan. Misalnya panas, dingin, berdebu, ketal, bising dan lain-lain terutama
kondisi kerja yang berbahaya.
8.
Komentar tambahan untuk melengkapi penjelasan di atas.
Job Spesifikasi/Persyaratan
Jabatan
Spesifikasi
jabatan adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh orang yang
menduduki suatu jabatan, agar ia dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya dengan baik. Spesifikasi jabatan ini dapat disusun secara
bersama-sama dengan Uraian Jabatan, tetapi dapat juga di susun secara terpisah.
Beberapa hal yang pada umumnya dimasukkan dalam Spesifikasi Jabatan adalah:
1.
Persyaratan pendidikan, latihan dan pengalaman kerja.
2.
Persyaratan pengetahuan dan keterampilan.
3.
Persyaratan fisik dan mental.
4.
Persyaratan umur dan jenis kelamin
Uraian jabatan dan spesifikasi jabatan inilah yang
kemudian dijadikan landasan dalam MSDM lainnya, diantaranya sebagai landasan
untuk melakukan evaluasi jabatan, rekruitmen, seleksi, pelatihan, promosi, penempatan
pegawai baru, dan menentukan standar hasil kerja seseorang serta
merencanakan perubahan-perubahan dalam organisasi.
Pelaksanaan analisis jabatan yang tepat akan
menghasilkan standar suatu jabatan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Hasil dari analisis jabatan akan membantu SDM dalam memahami jabatan yang akan
atau sedang diduduki, selain itu juga memudahkan organisasi dalam menempatkan
SDM pada suatu jabatan, serta membantu pelaksanaan pengelolaan SDM lainnya.
4.Kesimpulan
Job Analysis adalah suatu kegiatan yang sangat berguna untuk
berbagai keperluan perancang organisasi dan perancangan jabatan (Job Design) dan
adalah suatu keharusan dan harus dilakukan sejak awal. Untuk organisasi yang
masih baru dan strukturnya masih berkembang terus lebih baik menekankan pada
perancang jabatan (Job Design) dan membuat Uraian Jabatan yang fleksibel
sehingga bisa disesuaikan terus. Organisasi yang sudah mapan hendaknya
melaksanakan Analisis Jabatan. Tetapi mengingat perubahan-perubahan yang
terjadi dengan cepat, maka analisis jabatan harus diulangi paling lambat setiap
3 tahun sekali untuk mencek apakah informasi yang diperoleh masih benar. Semua
Personel Manager harus menguasai Teknik Analisis Jabatan dan Perancangan
Jabatan (Job Design) karena kegiatan ini merupakan basis kegiatan- kegiatan
lain di bidang manajemen sumber daya manusia.
dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang harus
diperhatikan dalam analisa job kerja adalah :
- Tujuan analisis pekerjaan adalah untuk mendapatkan person yang cocok dengan pekerjaan tertentu.
- Langkah-langkah utama dalam analisis pekerjaan adalah
mengindentifikasi jabatan yang akan dianalisis,
menentukan teknik pengumpulan informasi, lalu melakukan analais pekerjaan,
kemudian memutuskan kriteria-kriteria orang yang tepat pada pekerjaan tertentu,
melakukan perekrutan tenaga kerja serta menempatkan orang pada
pekerjaan yang sesuai.
- Jenis analisis pekerjaan ada dua , yaitu : analisis pekerjaan tradisonil dan analisis pekerjaan yang berorientasikan hasil
- Klasifikasi pekerjaan ( job classification) adalah merupakan proses pengkategorisasian kedudukan sesuai dengan jenis kerja yang dilakukan, jenis kecakapan yang dibutuhkan , atau faktor lainnya yang berkaitan dengan kerja,
Ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian yaitu pertama,
rancangan bangun pekerjaan harus mencerminkan usaha pemenuhan tuntutan
lingkungan organisasional dan keberprilakuan terhadap pekerjaan yang dirancang
bangun itu. Kedua , mempertimbangkan ketiga jenis tuntutan tersebut
berarti upaya diarahkan pada pekerjaan yang produktif dan memberikan
kepuasan pada para pelakunya
Disamping itu
perusahaan harus menyeimbangkan antara kebutuhan karyawan dan tujuan perusahaan
secara seimbang agar para karyawan pun dapat memberikan segala kemampuan yang
mereka miliki dan ini akan memberikan dampak positif baik bagi karyawan maupun
perusahaan, semua proses ini merupakan tugas utama management sumber daya
manusia agar terjadi keseimbangan tujuan perusahaan maupun karyawan.
5.Daftar
Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Sondang, P.Siagian , Manajemen Sumber Daya Manusia,
Bumi Aksara, 1991.
Faustino, Cardoso, Gomes, Manajemen sumber Daya
Manusia, Andi Yogyakarta, 1995
Ike Kusdaya, Rachmawati, Manajemen Sumber Daya Manusia
, Andy Yogyakarta , 2007
Marihot, Tua, Efendi, Hariandja, Manajemen sumber Daya
manusia, Grasindo ,2009
Moekijat,
Manajemen Sumber Daya Manusia,
Assalamu Alaikum Waromatullohi Wabarokatuh…
BalasHapusSaya riyadi malaysia.
Di malaysia saya se'orang perantau, sudah 5tahun saya tidak pulang ke indonesia. di sini saya bekerja sebagai buru kasar di salah satu perusahaan pabrik pelstik di malaysia. impian saya ingin sekali punya usaha sendiri, pada suatu ketika saya tidak sengaja membuka situs (blog) Ki Sultan Agung, mendapatkan solusi cepat sukses melalui pesugihan dana hibah, ya... allhamdulillah saya tidak salah langkah, saya bisa dapat bantuan modal melalui ritual dana hibah bank gaib. terima kasih aki karna sudah siap membantu saya.
“Usaha maju pesat dalam 1 bulan!” kunjungi Webnya di www.rajauanggaib.com