PENAWARAN UANG DAN HARGA:
PANDANGAN KLASIK
Ahli-ahli
ekonomi sebelum Keynes,terutama ahli-ahli ekonomi klasik, menumpukan analisis
mereka kepada efek dari perubahan-perubahan penawaran uang keatas tingkat
harga. Teori keuangan ini boleh dibedakan dalam dua
bentuk: yaitu teori kuantitas (quantity theory of money) dan teori sisa tunai (cash balance theory). Dalam uraian yang akan dibuat, dengan nyata akan dapat dilihat bahwa kedua teori tersebut mempunyai bentuk yang berbeda. Akan tetapi pandangan poko teori tersebut adalah sama, yaitu: perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama persentasi nya dengan tingkat harga. Kenaikan penawaran uang akan menaikkan harga pada tingkat yang sama dan penurunan penawaran uang juga akan menurunkan harga pada tingkat yang sama. Pertambahan penawaran uang sebanyak 5 persen akan menaikkan harga pada tingkat 5 persen juga. Apabila tidak terdapat perubahan dalam penawaran uang, harga juga tidak berubah.
bentuk: yaitu teori kuantitas (quantity theory of money) dan teori sisa tunai (cash balance theory). Dalam uraian yang akan dibuat, dengan nyata akan dapat dilihat bahwa kedua teori tersebut mempunyai bentuk yang berbeda. Akan tetapi pandangan poko teori tersebut adalah sama, yaitu: perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama persentasi nya dengan tingkat harga. Kenaikan penawaran uang akan menaikkan harga pada tingkat yang sama dan penurunan penawaran uang juga akan menurunkan harga pada tingkat yang sama. Pertambahan penawaran uang sebanyak 5 persen akan menaikkan harga pada tingkat 5 persen juga. Apabila tidak terdapat perubahan dalam penawaran uang, harga juga tidak berubah.
PERSAMAAN PERTUKARAN
Teori
kuantitas uang biasanya diterangkan dengan menggunakan persamaan pertukaran.
Persamaan tersebut dinyatakan sebagai berikut:
MV = PT
Di
mana M adalah penawaran uang, V adalah laju peredaran uang, P adalah tingkat
harga dan T adalah jumlah barang-barang dan jasa yang diperjualbelikan dalam
perekonomian.
Di dalam persamaan tersebut M
diartikan sebagai penawaran uang dalam pengertian yang sempit (M1). Ini berarti
M sama dengan mata uang dalam edaran tambah uang bank atau uang giral. Besarnya
V ditentukan oleh keseringan uang
yang tersedia berpindah tangan dalam masyarakat dalam suatu tahun tertentu.
Apabila penawaran uang digunakan sebanyak lima kali untuk transaksi dalam
setahun maka nilai V adalah lima. Tingkat harga, atau P, memberikan gambaran
tentang indeks harga atau tingkat harga umum dalam ekonomi tersebut. Adalah
tidak mungkin untuk menunjukkan tingkat
perubahan harga dari berbagai macam barang karena dalam perekonomian terdapat
beribu barang dengan tingkat perubahan harga yang berbeda. Oleh karena itu
dalam persamaan yang sederhana di atas yang diperhatikan hanyalah perubahan
dalam indeks harga. Perubahan ini menggambarkan perubahan rata-rata tingkat
harga dalam perekonomian.
Jumlah harga dalam ekonomi, yaitu T,
mempunyai arti berikut:
i.
ia adalah nilai fiskal dan bukan nilai uang, dan
ii.
ia meliputi barang-barang
jadi maupun barang setengah jadi
Oleh
karena itu PT tidak sama nilainya dengan pendapatan nasional. Nilai PT lebih
besar dari pendapatan nasional karena ia meliputi pula nilai transaksi
barang-barang setengah jadi. Dalam uraian mengenai pendapatan nasional telah
dijelaskan bahwa pendapatan nasional adalah nilai barang-barang jadi yang
diproduksi dalam suatu negara pada satu tahun tertentu.
Teori kuantitas uang adakalanya
dinyatakan dengan menggunakan persmaan berikut:
MV = Y
di mana M
adalah penawaran uang, dan V, adalah laju peredaran uang yang dibelanjakan
untuk membeli barang-barang jadi saja,
dan Y adalah pendapatan nasional. Nilai Y adalah sama dengan tingkat harga
dikalikan dengan jumlah barang-barang jadi yang diperjualbelikan. Dengan
demikian Y adalah lebih kecil dari PT. Sebagai akibat dari keadaan ini maka V,
adalah lebih kecil dari V.
TEORI KUANTITAS UANG
Pandangan
dari teori kuantitas uang dapat diringkas sebagai berikut: perubahan dalam
penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama tingkatnya ke atas
harga-harga, dan perubahan kedua variabel tersebut adalah ke arah yang sama.
Apabila penawaran uang bertambah sebanyak lima persen, maka harga bertambah
sebanyak lima persen dan apabila penawara uang berkurang sebanyak lima persen
maka harga-harga juga akan berkurang sebanyak lima persen.
Asumsi dan Pandangan Teori
Kuantitas
Teori
kuantitas uang dikemukakan oleh Irving Fisher, seorang ahli ekonomi amerika
yang tergolong dalam golongan ahli-ahli ekonomi klasik. Pandangan teori
kuantitas didasarkan kepada dua asumsi berikut:
1.
Laju
peredaran uang, atau V, adalah tetap.
Menurut ahli-ahli ekonomi klasik kelajuan peredaran uang tergantung kepada
beberapa faktor teknikal seperti sistem pembayaran gaji, ciri-ciri kegiatan
perdagangan, efisiensi sistem pengangkutan dan kepadatan penduduk.
Faktor-faktor ini tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu pendek, dan oleh
karena itu cara-cara masyarakat untuk menggunakan uang dan berbelanja tidak
berubah.
2. Kesempatan kerja penuh selalu tercapai dalam ekonomi.
Oleh karena itu jumlah barang-barang adalah tetap dan tidak dapat ditambah. Di
samping itu penawaran tidak akan pernah kurang dari produksi barang pada
kesempatan kerja penuh oleh karena, sesuai dengan Rumusan Say, setiap barang
yang dikeluarkan akan dibeli masyarakat (supply
creates its own demand). Maka untuk memaksimumkan untung mereka akan selalu
memproduksi barang pada tingkat kesempatan kerja penuh. Ini berarti T adalah
tetap jumlahnya, ia tidak bertambah maupun berkurang.
KRITIK-KRITIK TERHADAP TEORI kuantitas UANG
Sampai dengan sampai saat ini
pandangan-pandangan pokok teori kuantitas
uang masih mendapat
dukungan yang kuat
dari sekelompok ahli-ahli ekonomi.
Ahli-ahli ekonomi modern yang mendukung teori kuantitas uang dikenal sebagai
golongan monetaris. Mereka berpendapat bahwa pemerintah
perlu mengatur penawaran
uang agar inflasi
dapat dihindari dan
perekonomian dapat berkembang dengan kuat. Berdasarkan pada keyakinan ini
golongan monetaris berpendapat bahwa kebijakan
moneter adalah alat yang paling efektif
untuk mengendalikan kegiatan ekonomi. Segolongan ahli-ahli ekonomi
lainnya, yang dinamakan
keynesian, karena mereka mendukung pandangan
Keynes, memiliki pandangan
yang berbeda. Mereka melihat bahwa teori
kuantitas mengandung beberapa kelemahan dan
tidak dapat memberikan
penjelasan yang baik
tentang sifat-sifat
hubungan di antara
penawaran uang dan
tingkat harga dan
kegiatan ekonomi Negara. Kritik-kritik utama yang dikemukakan
terhadap teori kuantitas
dijelaskan di bawah
ini.
1. Pemisalan bahwa
T adalah tetap
kurang tepat. asumsi ini
erat hubungannya dengan
keyakinan bahwa perekonomian
selalu mencapai tingkat
kesempatan kerja penuh. Karena ahli-ahli
ekonomi Klasik berpendapat
kesempatan kerja penuh
selalu tercapai maka
berikutnya mereka berpendapat bahwa jumlah
barang-barang dalam
perekonomian tak bisa
ditambah, maka T
tetap. Golongan keynesian berpendapat bahwa
kesempatan kerja penuh
tidak selalu dicapai; yang banyak
terjadi adalah kegiatan ekonomi yang
tidak menggunakan faktor-faktor produksi
secara penuh dan
menyebabkan pengangguran. Karena karena itu jumlah
barang-barang (T)
masih bisa ditambah.
2.
Laju peredaran uang
tidak selalu tetap
dalam jangka pendek
dan jangka panjang. Di samping faktor-faktor
yang disebutkan oleh ahli-ahli ekonomi klasik,banyak lagi faktor-faktor lain
yang mempengaruhi kelajuan peredaran uang. Inflasi menyebabkan orang lebih
suka berbelanja sekarang
dari di masa
yang akan datang;
maka peredaran uang bertambah cepat. . Dalam jangka panjang, kemajuan dan perkembangan lembaga
keuangan mengurangi sisa uang tunai dan
mempercepat
peredaran uang. Dengan demikian terdapat faktor-faktor penting dalam
jangka pendek dan
jangka panjang yang
akan mempengaruhi dan bisa mengubah
laju peredaran uang.
3.
Hubungan antara penawaran
uang dan harga lebih rumit
dari yang dijelaskan
oleh teori kuantitas.
Apabila ekonomi menghadapi masalah pengangguran, persamaan MV = PT tidak dapat
digunakan untuk menerangkan bagaimana perubahan penawaran uang akan
mempengaruhi harga dan jumlah dan jumlah produksi barang dan jasa. Apakah harga tetap dan jumlah produksi bertambah
mengikuti pertambahan penawaran uang?
Apakah P dan T akan bertambah? Atau apakah T tetap tidak berubah dan P
bertambah? Jawaban mana dari ketiga pertanyaan ini, tidak dijelaskan
oleh teori kuantitas.
4.
Teori kuantitas hanya
memperhatikan fungsi uang sebagai alat
untuk mengefisienkan kegiatan tukar-menukar
dan transaksi dengan
menggunakan uang. Dalam persamaan MV = PT,
masyarakat dianggap menggunakan uang untuk tujuan membiayai transaksi saja.
Berdasarkan persamaan MV = PT, harga-harga akan tetap stabil apabila kenaikan T
sebanyak 5 persen diikuti oleh perubahan M sebanyak 5 persen juga. Ini
menunjukkan persamaan MV = PT menganggap
bahwa uang hanya digunakan untuk tujuan transaksi jual beli barang. Dalam teori
Keynes uang digunakan juga untuk tujuan berjaga-jaga dan spekulasi.
5.
Teori kuantitas mengabaikan efek
perubahan penawaran uang ke atas suku bunga.Dalam teori kuantitas tidak
diperhatikan efek perubahan dari penawaran uang ke atas suku bunga. Ini di
sebabkan karena dalam teori klasik , suku bunga ditentukan oleh penawaran
tabungan dan permintaan tabungan untuk investasi. Oleh sebab itu mereka
berpendapat bahwa penawaran uang tidak mempengaruhi suku bunga. Pandangan
golongan Keynesian adalah berbeda. Menurut golongan Keynesian penawaran uang
mempengaruhi suku bunga.
ijin copas..
BalasHapus